Resume 2 Mata
Kuliah Psikologi Pendidikan
CARA MENGAJAR YANG EFEKTIF
Karena
mengajar adalah hal yang kompleks dan karena murid-murid itu bervariasi, maka
tidak ada cara tunggal untuk mengajar yang efektif untuk semua hal (Diaz,
1997). Guru harus menguasai berbagai perspektif dan strategi, dan harus bisa
mengaplikasikannya secara fleksibel. Hal ini membutuhkan dua hal utama yaitu:
1. Pengetahuan
dan keahlian profesional, dan
2. Komitmen
dan motivasi
A. Pengetahuan
dan Keahlian Profesional
Guru
yang efektif menguasai materi pelajaran dan keahlian atau keterampilan mengajar
yang baik. Guru yang efektif
memiliki strategi pembelajaran yang baik dan didukung oleh metode penetapan
tujuan, rancangan pengajaran, dan manajemen kelas. Mereka tahu bagaimana memotivasi,
berkomunikasi, dan berhubungan secara efektif dengan murid-murid dari beragam
latar belakang kultural. Mereka juga memahami cara menggunakan teknologi yang
tepat guna di dalam kelas.
1. Penguasaan
Materi Pelajaran
Guru
yang efektif harus berpengatahuan, fleksibel, dan memahami materi. Tentu saja,
pengetahuan subjek materi bukan hanya mencakup fakta, istilah, dan mkonsep
umum. Ini juga membutuhkan pengetahuan tentang dasar-dasar pengorganisasian
materi, mengaitkan berbagai gagasan, cara berpikir dan berargumen, pola
perubahan dalam satu mata pelajaran, kepercayaan tentang mata pelajaran, dan
kemampuan untuk mengaitkan satu gagasan dari suatu disiplin ilmu ke disiplin
ilmu lainnya.
2. Strategi
Pengajaran
Prinsip
kontruktivisme adalah inti dari filsafat pendidikan William James dan John
Dewey. Konstruktivisme menekankan agaar individu secara aktif menyusun dan
membangun (to construct) pengetahuan dan pemahaman. Menurut pandangan
konstruktivisme, guru bukan sekedar memberi informasi kepikiran anak, akan tetapi guru harus mendorong anak untuk
mengneksplorasi dunia mereka, menemukan pengetahuan, merenung, dan berpikir secara kritis (Brooks &
Brooks, 2001). Reformasi pendidikan dewasa ini semakin mengarah kepengajaran berdasarkan
perspektif konstruktivisme ini. Penganut
konstruktivisme memandang bahwa pendidikan anak Amerika sudah terlalu
lama dalam menekankan agar anak duduk diam, menjadi pendengar pasif, dan
menyuruh anak menghafal informasi yang relevan maupun yang relevan.
3. Penetapan
Tujuan dan Keahlian Perencanaan Instruksional
Guru
yang efektif tidak hanya sekadar mengajar di kelas, entah itu dia menggunakan
perspektif tradisioanal atau konstruksivisme. Mereka harus menentukan tujuan
pengajaran dan menyusun rencana unutk menncapai tujaun itu (Pintrich & Schunk,
2002). Mereka juga harus menyusun kriteria tertentu agar sukses. Mereka
menghabiskan banyak waktu untuk menyusun rencana instruksional,
mengorganisasikan pelajaran agar murid memraih hasil maksimal dari kegiatan
belajarnya. Dalam menyusun renncana, guru memikirkan tentang cara agar
pelajaran bisa menantang sekaligus menarik.
4. Keahlian
Manajemen Kelas
Aspek
penting lain untuk menjadi guru yang efektif adalah mampu menjaga kelas tetap
aktif bersama dan mengorienttasikan kelas ke tugas-tugas. Guru yang efektif
membangun dan mempertahankan lingkungan belajar yang kondusif.
5. Keahlian
Motivasional
Guru
yang efektif punya strategi yang baik untuk memotivasi murid agar mau belajar
(Boekaerts, Pintrich & Zeidner, 2000; Stipek, 2002). Para ahli psikologi
pendidikan semakin percaya bahwa motivas ini paling baik didorong dengan
memberi kesempatan murid untuk belajar di dunia nyata, agar setiap murid
berkesempatan menemui sesuatu yang baru dan sulit (Brophy, 1998). Guru yang
efektif tahu bahwa murid akan termotivasi saat mereka bisa memilih sesuatu yang
sesuai dengan minatnya. Guru yang baik akan memberi kesempatan murid untuk
berpikir kreatif dan mendalam untuk proyek mereka sendiri (Runco).
6. Belajar
Secara Efektif dengan Murid dari Latar Belakang Kultural yang Berlainan
di
dunia yang saling berhubungan secara kultural ini, guru yang efektif harus
mengnetahui dan memahami anak dengan latar belakang kultural yang berbeda-beda,
dan sensitif terhadap kebutuhan mereka (Cushner, 2003; Johnson,2002; Johnson
& Johnson, 2002; Spring 2002) guru yang efektif mendorong murid untuk
menjalin hubungan positif dengan murid yang berbeda.
Persoalan
kultural yang harus dipahami dengan baik oleh guru yang kompeten antara lain:
a. Apakah
saya mengetahui kekuatan dan kompleksitas pengaruh kultural terhadapa murid?
b. Apakah
penilaian saya tentang murid memang ada dasarnya secara kultural atau hanya
prasangka?
c. Apakah
saya sudah melihat dari perspektif murid saya yang datang dari latar belakang
kultural yang berbeda dengan saya?
d. Apakah
saya mengajarkan keahlian yang dibutuhkan murid untuk berbicara di kelas,
terutama kepada murid mempunyai kultur yang jarang memberi peluang orang untuk
berbicara “ di depan umum”.
7. Keahlian
Teknologi
Teknologi
itu sendiri tidak selalu meningkatkan kemampuan belajar murid. Dibutuhkan
syarat atau kondisi lain untuk menciptakan lingkungan belajar yang mendukung
proses belajar murid (Earle, 2002; Sharp, 2002). Kondisi-kondisi ini antara
lain (international Society for Technology in Education, 2001):
1. Visi
dan dukungan dari tokoh pendidikan
2. Guru
yang menguasai teknologi untuk pengajaran
3. Standar
dan isi kurikulum
4. Penilaian
efektivitas teknologi untuk pembelajaran, dan
5. Memandang
anak sebagai pembelajar yang aktif dan konstruktif.
Guru
yang efektif mengembangkan keahlian teknologi dan mengintegrasikan komputer ke
dalam proses belajar di kelas(Male, 2003). Integrasi ini harus disesuaikan
dengan kebutuhan belajar murid, termasuk kebutuhan mempersiapkan murid untuk
mencari pekerjaan di masa depan, yang akan sangat membutuhkan keahlian
teknologi dan keahlian berbasis komputer (Maney, 1999).
B. KOMITMEN
DAN MOTIVASI
Menjadi
guru yang efektif juga membutuhkan komitmen dan motivasi. Aspek ini mencakup
sikap yang baik dan perhatian kepada murid. Guru yang efektif juga punya
kekpercayaan diri terhadap kemampuan mereka dan tidak akan membiarkan emosi
negatif melunturkan motivasi mereka. Dalam setiap pekerjaan, orang mudah
berperilaku negatif. Semangat yang menggebu pada awal masa kerja bisa jadi
berubah menjadi kejemuan. Setiap hari, guru yang efektif akan membawa sikap
positif dan semangat ke dalam kelas. Sifat-sifat ini mudah menular dan membantu
membuat kelas menjadi nyaman bagi murid.
Bibliography
Santrock, J. W. (2004). Psikologi
Pendidikan. jakarta: PRENAMEDIAGROUP.
0 komentar:
Posting Komentar